Menentukan Nilai Resistor Tetap dengan Kode Warna pada Resistor
Untuk menentukan nilai resistor ada beberapa hal yang perlu diingat ;
1. Memahami kedudukan warna-warna tersebut pada resistor tetap.
A, Warna pertama : Untuk menyatakan angka pertama ( digit ke-1 )
B. Warna kedua : Untuk menyatakan angka kedua ( digit ke-2 )
C. Warna ketiga : Untuk menyatakan banyaknya nol atau faktor pengali Atau pangkat dari bilangan 10..
D.Warna keempat : Untuk menyatakan toleransi ; Emas = 5 %, Perak = 10 %
Dan Non = Tak berwarna = 20 % 1
2.Jika Emas berada pada warna yang ketiga, maka faktor pengalinya = 0,1=10
3.Jika Perak pada warna ketiga, maka faktor pengalinya = 0.01 =100
4.Dan yang pentingnya adalah hafal akronim HiCoMeJiKuHiBUAPEPNon
Yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 5 %, 10 %, dan 20 %
HUKUM OHM
George Simon Ohm telah melakukan percobaan-percobaan dan membuktikan bahwa terdapat hubungan yang erat antara arus listrik ( I ), tegangan listrik ( V ) dan hambatan listrik/Resistor ( R ).Hubungan tersebut dikenal dengan Hukum Ohm
Yang berbunyi :
Dalam suatu rangkaian tertutup ( Closed Circuit ) - R
Kuat arus listrik ( I ), sebanding atau berbanding
lurus dengan tegangan listriknya ( V ), dan ber-
banding terbalik dengan hambatan listriknya ( R ).
Pernyataan tersebut dapat ditulis secara matematis
Keterangan : I = Arus listrik dalam satuan Ampere ( A )
V = Tegangan listrik dalam satuan Volt ( V )
R = hambatan listrik/Resistor dalam satuan Ohm
Untuk memudahkan mengingat Rumus tersebut dapat kita perhatikan segi tiga penghafal berikut :
V Volt
1. I = ——— = Ampere = ———–
R Ohm
V
———
I | R 2. V = I x R = Volt = Ampere x Ohm
|
V Volt
3. R = ——— = Ohm = ———–
I Ampere
Contoh Soal :
1. Sebuah rangkaian dipasang pada tegangan 12 volt, jika hambatannya 60 ohm.
Tentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 12 Volt
R = 60 ohm
Ditanyakan : I = ?
Jawab : V 12 Volt 1
I = ——- = ————- = ——– = 0,2 Ampere
R 60 ohm 5
1. Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 1500 miliAmpere
dan hambatan listriknya 40 ohm. Tentukan besar tegangan yang dipasang
pada rangkaian tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : I = 1500 miliAmpere = 1,5 A
R = 40 ohm
Ditanyakan : V = ?
Jawab :
V = I x R = 1,5 A x 40 ohm
= 60 Volt
1. Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 240 Volt, dan arus listrik yang
mengalir pada setrika tersebut adalah 3 Ampere. Berapakah besar hambatan
dari sertika tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 240 Volt
I = 3 Ampere
Ditanyakan : R = ?
Jawab : V 240 Volt
R = ——— = ————— = 80 ohm
I 3 Ampere
1. Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120 Volt, dan hambatannya 400 ohm.
Tentukan berapa besar arus listrik yang mengalir pada lampu tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 120 Volt
R = 400 ohm
Ditanyakan : I = ?
Jawab : V 120 volt 3 Volt
I = ——— = ————– = ————
R 400 ohm 10 ohm
= 0,3 Ampere
1. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan sebesar 300 ohm, dan mengalir
arus sebesar 10 miliAmpere. Pada tegangan berapakah rangkaian dipasang ?
Penyelesaian :
Diketahui : R = 300 ohm
I = 10 miliAmpere = 0,01 Ampere
Ditanyakan : V = ?
Jawab :
V = I x R = 0,01 Ampere x 300 ohm
= 3 Volt
1. Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor/hambatan listrik
2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika, potensial di titik
a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b ?
Penyelesaian :
Diketahui : R = 2 Ohm R = 2 ohm
Va = 5 Volt a b
I = 2 Ampere
Ditanyakan : Vb = ?
I 5 V
Jawab :
Va - Vb = I x R
5 V - Vb = 2 x 2
Vb = 5 V - 4 V
Vb = 1 volt
Jadi, potensial di titik b adalah = 1 Volt = 1 V
1. Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan listrik
4 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 3 Ampere. Jika, potensial di titik a = 24 Volt. Berapakah potensial di titik B.
Penyelesaian :
Diketahui : R = 4 Ohm R = 4 ohm
I = 3 Ampere a b
Va = 24 Volt
Ditanyakan : Vb = ?
Jawab : I 24 Volt
Va - Vb = I x R
24 V - Vb = 3 x 4
Vb = 24 V - 12 V
Vb = 12 V
Jadi, potensial di titik b adalah = 12 Volt = 12 V
DAYA LISTRIK dan SATUANNYA
Daya Listrik adalah usaha listrik dalam suatu penghantar setiap detik.
Pernyataa ini dapat ditulis dengan rumus :
W V x I x t
P = ———- atau P = ————– maka P = V x I
t t
Keterangan : P = Daya listrik dalam satuan Watt
V = Tegangan listrik dalam satuan Volt
I = Arus listrik dalam satuan Ampere
W = Usaha listrik dalam satuan Joule
W = V x I x t
t = Waktu dalam satuan detik atau sekon
Jika kita hubungkan antara Hukum Ohm dengan Daya Listrik maka diperoleh :
2
V V V
1. P = V x I jika I = ——– maka 2. P = V x ——- = ——–
R R R
2
. P = V x I jika V = I x R maka 3. P = I x I x R = I x R
Jadi untuk menentukan besarnya Daya Listrik dapat kita selesaikan dengan menggunakan tiga buah rumus seperti di atas.
Contoh Soal :
1. Sebuah rangkaian listrik dipasang tegangan 110 Volt, jika arus yang mengalir 2
Ampere. Berapa besar daya listriknya ?
Diketahui : V = 110 volt
I = 2 Vmpere
Ditanyakan : P = ?
Jawab : P = I x V = 2 A x 110 V
= 220 Watt
2. Arus listrik yang mengalir pada sebuah lampu 500 miliAmpere, jika hambatannya
100 ohm. Berapakah besar daya listriknya ?
Diketahui : I = 500 mA = 0,5 A
R = 100 ohm
Ditanyakan : P = ?
2 2
Jawab : P = I x R = ( 0,5 ) A x 100 ohm
= 0,25 A x 100 ohm
= 25 Watt
3. Sebuah rangkaian menggunakan daya listrik sebesar 14.400 Watt.Jika tegangan
yang terpasang 240 Volt, tentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian ?
Diketahui : P = 14.400 Watt
V = 240 Volt
Ditanyakan : I = ?
P 14.400 Waat
Jawab : P = I x V, maka I = ——— = ——————
V 240 Volt
= 60 Ampere
4, Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120 Volt, dan hambatannya 600 ohm.
Tentukan besar daya listriknya ?
Diketahui : V = 120 Volt
R = 600 ohm
Ditanyakan : P = ?
2 2
V ( 120 ) Volt 14.400 Volt
Jawab : P = ——— = —————— = —————–
R 600 ohm 600 ohm
= 24 Watt
5. Sebuah rangkaian hambatannya 7200 ohm dan menggunakan daya listrik
sebesar 18 Watt. Pada tegangan berapakah rangkaian tersebut dipasang ?
Diketahui : R = 7200 ohm
P = 18 Watt
Ditanyakan : V = ?
2
V 2
Jawab : P = ———- maka V = P x R jadi V = P x R
R
V = 18 Watt x 7200 ohm
= 129600
= 360 Volt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar